Indonesia Bagi Pengalaman Berbisnis kepada Palestina dan Yordania

By Admin


nusakini.com-​Amman-Bantuan kerja sama teknik di bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu bentuk implementasi komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendukung sumber daya manusia (SDM) dan mendorong pertumbuhan serta kemandirian ekonomi masyarakat Palestina dan Yordania. Program peningkatan kapasitas ini merupakan bagian tidak terpisahkan terhadap dukungan Indonesia kepada perjuangan Palestina dalam memperoleh kemerdekaan. ​ 

​Demikian disampaikan oleh Dubes Andy Rachmianto, pada acara pembukaan pelatihan International Workshop on Small and Medium-Sized Empowerment (SMEs) Empowerment for Palestine and Jordan: Working Together to Achieve Sustainable Development Goals (SDGs) di Amman, Yordania, pada 17-21 Nopember 2018 lalu. 

Kegiatan Workshop ini diikuti oleh 30 peserta dari kalangan pengungsi Palestina di Yordania dan Tepi Barat, wirausahawan kecil, pekerja sosial dan koordinator UKM di UNRWA, pemangku kepentingan UKM di Palestina dan pegiat UKM di Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO). Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Direktorat Kerja Sama Teknik, Ditjen IDP Kementerian Luar Negeri dan KBRI Amman. 

Jahar Gultom, Pejabat Fungsional Ditjen IDP menambahkan bahwa Palestina merupakan salah satu negara prioritas penerima bantuan kerja sama teknik Indonesia. Melalui pelatihan di bidang UKM ini, Indonesia ingin berbagi pengalaman dalam menggali ide dan menciptakan usaha kecil termasuk kewirausahaan, termasuk berbagi keberhasilan, hambatan dan tantangan dalam meningkatkan ekonomi keluarga.  

Program kerja sama teknik di bidang UKM ini merupakan salah satu bagian dari sebelas area prioritas pengembangan sumber daya manusia di Palestina sebagaimana yang tertera dalam outcome documents Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) II yang diselenggarakan di Jakarta tahun 2014.  

Pelaksanaan workshop ini juga merupakan salah satu bentuk nyata upaya pencapaian Sasaran Pembangunan yang Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs), terutama dalam hal pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pertumbuhan ekonomi, khususnya di Palestina termasuk para pengungsi yang tinggal di beberapa camp pengungsi Palestina di Yordania. 

Hadir pada acara pembukaan pelatihan antara lain Wakil Sekretaris Jenderal Jordan Hashimite Charity Organisation (JHCO), Mohammad Kilani, Wakil Direktur United Nations Refugee Work and Relief Agency for Palestinian Refugees (UNRWA), Sallee Gregory, dan juga Wakil Dubes Palestina di Amman, Khatem Kayed.  

Muhammad Kilani yang juga keturunan Palestina ini sangat mengapresiasi kegiatan dan dukungan yang terus menerus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam membantu rakyat Palestina. Pemberian Workshop UKM ini dapat dikatakan bahwa Indonesia memberikan “pancing" dan bukan “ikan", karena melalui pelatihan ini dapat mendorong masyarakat Palestina untuk dapat mandiri.  

Sallee Gregory juga menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Indonesia yang mempunyai komitmen yang tinggi untuk mendukung Palestina termasuk pengungsi. Di tengah kesulitan keuangan yang dihadapi UNRWA, workshop yang diberikan Indonesia ini sangat bermanfaat sekali karena akan dapat menambah kemampuan para pekerja sosial dan koordinator pelatihan dalam meningkatkan kepercayaan diri para pengsungsi Palestina untuk menghadapi masa depan yang lebih baik. 

Mohammad Abdullah Sarhan, Training and Performance Management Officer dari UNRWA kantor operasi Tepi Barat, di akhir acara menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas pelatihan ini. Untuk itu Mohammad memberi penilaian bahwa pelatihan ini sangat Engaging, Motivating, and Inspiring karena materi pelatihan UKM sangat bermanfaat untuk diterapkan kepada para pengungsi di lapangan. (p/ab)